Dear Allah…
How are you?
And today I am writing to You again
after some time…
Hmm… sebenarnya terlalu banyak kisah
yang terjadi dalam beberapa waktu lalu, tapi seperti yang telah pernah kita
bahas disuratku terdahulu, ketika ide sudah menyapa seharusnya yang dilakukan
adalah langsung merealisasikannya karena ide itu makhluk yang sangat lincah.
Ide bisa langsung pergi jika aku cuekkan. Ide itu makhluk nakal yang gorgeous. Menarik
namun bandel. Dan beberapa kali aku kehilangan dia. Huh…
Asmara-asmara dan asmara lagi…
VMJ-VMJ dan VMJ lagi… dan persoalan
sebenarnya adalah tentang…
Cinta-cinta dan cinta lagi…
Tak akan pernah ada kata yang habis
jika berbicara soal C.I.N.T.A… Am I falling in love so that I am writing about
this again? Yes, I am falling in love with You (gombal kok sama Tuhan, hehe…
but you know best my heart)
Nope, I am not, but there are stories
surrounding me regarding love…
Tuhanku,
Cinta itu sebenarnya kata-kata yang
skaral kan? Kata salah satu dosenku, dia bahkan tak pernah mengucapkan
kata-kata cinta untuk istrinya, karena baginya cinta tak perlu diutarakan tapi
paling penting adalah bagaimana cinta itu direalisasikan by the way you look at
her, the way you treat her and the way you touch her… (I agree ^_^).
Benarkan Tuhan kalau selama ini
kata-kata cinta seperti tak bermakna lagi, seluruh generasi bahkan anak-anak
baru puber sudah berkata, “Aku cinta kamu”, “Love you”… padahal seorang dewasa
saja belum tentu mengerti apa definisi cinta itu sendiri…
Bagi beberapa orang dan kebangsaan,
cinta itu kata-kata yang dalam dan butuh cara khusus untuk mengutarakannya dan diungkapkan
untuk seseorang khusus (I also agree ^_^), dan I believe, You create “LOVE” for something like that.
Bagi kami, beberapa perempuan (tentu
Engkau lebih tahu, karena Engkau lah yang menciptakan kami), menganggap lebih berarti
rasa cinta yang diutarakan lewat tingkah, but for some others, they prefer that
love is being told…
Allahku Yang Maha Cinta,
Persoalan lain datang ketika cinta
muncul dengan mudahnya dihati-hati halus kaum
perempuan…
Ketika cinta berbalas, rasanya ingin
selalu mendendangkan lagu Melly Goslow… (Dan ku tlah jatuh cinta, ku wanita dan
engkau lelaki, perasaanku berkata… I am falling in love)… Everything seems in
the pink… the flowers are blooming wherever and whatever the girl sees… Rasanya
ingin setiap detik mengucap namanya… tersenyum sendiri mengingat kebersamaan
yang terkadang singkat namun begitu berkesan. Disela-sela itu, datang lah
perasaan resah. Sangat resah. Dan semakin resah. She is missing him.
Oh Tuhan, dalam hatiku selalu
bertanya, kenapa kau limpahkan rasa rindu ketika itu salah sasaran, kenapa rasa
itu ada ketika menyakitkan?
Dan seperti ingin mendendangkan lagu “Lagu
Rindu”… (Lagu rindu ini ku ciptakan, Hanya untuk bidadara hatiku tercinta, Walau
hanya nada sederhana, Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan…)
Dan sepertinya aku mendapatkan jawaban
itu, rasa rindu itu lah yang dicari karena dia pemanis cinta… namun, ketika tak
tepat tujuan, Engkau mengajari sesuatu disana bahwa kami harus senantiasa
mengingatMu agar hati senantiasa terjaga…
Rabbku Yang Maha Sempurna,
Betapa perih ketika rasa itu tak
berbalas… semuanya kelabu… Apapun yang dikerjakan tak berarti, bibir tertawa,
senyum tersungging, namun hati menangis… jauh kemudian, rindu datang dengan begitu
teganya dan menggerogoti pikiran dan
hati…
Semuanya Engkau atur sedemikian rupa
agar kami senantiasa belajar… ketika cinta telah jatuh, maka hati tetap harus
terjaga.
Istikharah Kau anjurkan… jika “tidak”,
maka hati harus senantiasa terjaga, begitu jika “iya”, hati juga harus terjaga…
Pengalaman memang guru yang terbaik. Tapi
terkadang pengalaman belum punya metode yang tepat untuk membuat kita belajar. Satu
kali jatuh cinta dan salah sasaran, kedua kalinya juga sama, ketiga kali
lagi-lagi sama… (Pengalaman pribadi, hahaha)…
And again, Engkau kuatkan kami dengan
cara itu… mengajari kami dengan banyaknya persoalan mengenai hati…
Aku jadi ingat lirik lagu ini, “For the rest of my life, I’ll be with you…I’ll stay by your side, honest and true, Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you…” because the song is for the wife, I agree that the word “Love” is used properly…
Allah,
Dear Allah semoga kisahku juga
orang-orang sekelilingku akan baik ke depannya. Amiin…
Dan permintaan khususku, buat
orang-orang tersayang disekililingku yang sedang jatuh hati, mudah-mudahan Kau
limpahkan tameng yang kokoh untuk menjaga hati mereka… Allah, berikan petunjuk bagi
mereka yang berniat baik dan mudahkan langkahnya… dan limpahkan kasih sayang dihati
dan lingkungan kami. Amiin.
Love Me,
Ummi ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar