Selasa, 04 Oktober 2011

Surat Untuk Allah - VMJ



Dear Allah…

How are you?

And today I am writing to You again after some time…

Hmm… sebenarnya terlalu banyak kisah yang terjadi dalam beberapa waktu lalu, tapi seperti yang telah pernah kita bahas disuratku terdahulu, ketika ide sudah menyapa seharusnya yang dilakukan adalah langsung merealisasikannya karena ide itu makhluk yang sangat lincah. Ide bisa langsung pergi jika aku cuekkan. Ide itu makhluk nakal yang gorgeous. Menarik namun bandel. Dan beberapa kali aku kehilangan dia. Huh…

Asmara-asmara dan asmara lagi…

VMJ-VMJ dan VMJ lagi… dan persoalan sebenarnya adalah tentang…

Cinta-cinta dan cinta lagi…

Tak akan pernah ada kata yang habis jika berbicara soal C.I.N.T.A… Am I falling in love so that I am writing about this again? Yes, I am falling in love with You (gombal kok sama Tuhan, hehe… but you know best my heart)

Nope, I am not, but there are stories surrounding me regarding love…

Tuhanku,

Cinta itu sebenarnya kata-kata yang skaral kan? Kata salah satu dosenku, dia bahkan tak pernah mengucapkan kata-kata cinta untuk istrinya, karena baginya cinta tak perlu diutarakan tapi paling penting adalah bagaimana cinta itu direalisasikan by the way you look at her, the way you treat her and the way you touch her… (I agree ^_^).

Benarkan Tuhan kalau selama ini kata-kata cinta seperti tak bermakna lagi, seluruh generasi bahkan anak-anak baru puber sudah berkata, “Aku cinta kamu”, “Love you”… padahal seorang dewasa saja belum tentu mengerti apa definisi cinta itu sendiri…
Bagi beberapa orang dan kebangsaan, cinta itu kata-kata yang dalam dan butuh cara khusus untuk mengutarakannya dan diungkapkan untuk seseorang khusus (I also agree ^_^), dan I believe,  You create “LOVE” for something like that.

Bagi kami, beberapa perempuan (tentu Engkau lebih tahu, karena Engkau lah yang menciptakan kami), menganggap lebih berarti rasa cinta yang diutarakan lewat tingkah, but for some others, they prefer that love is being told…

Allahku Yang Maha Cinta,

Persoalan lain datang ketika cinta muncul dengan mudahnya dihati-hati halus kaum 
perempuan…

Ketika cinta berbalas, rasanya ingin selalu mendendangkan lagu Melly Goslow… (Dan ku tlah jatuh cinta, ku wanita dan engkau lelaki, perasaanku berkata… I am falling in love)… Everything seems in the pink… the flowers are blooming wherever and whatever the girl sees… Rasanya ingin setiap detik mengucap namanya… tersenyum sendiri mengingat kebersamaan yang terkadang singkat namun begitu berkesan. Disela-sela itu, datang lah perasaan resah. Sangat resah. Dan semakin resah. She is missing him.

Oh Tuhan, dalam hatiku selalu bertanya, kenapa kau limpahkan rasa rindu ketika itu salah sasaran, kenapa rasa itu ada ketika menyakitkan?

Dan seperti ingin mendendangkan lagu “Lagu Rindu”… (Lagu rindu ini ku ciptakan, Hanya untuk bidadara hatiku tercinta, Walau hanya nada sederhana, Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan…)

Dan sepertinya aku mendapatkan jawaban itu, rasa rindu itu lah yang dicari karena dia pemanis cinta… namun, ketika tak tepat tujuan, Engkau mengajari sesuatu disana bahwa kami harus senantiasa mengingatMu agar hati senantiasa terjaga…

Rabbku Yang Maha Sempurna,
Betapa perih ketika rasa itu tak berbalas… semuanya kelabu… Apapun yang dikerjakan tak berarti, bibir tertawa, senyum tersungging, namun hati menangis… jauh kemudian, rindu datang dengan begitu teganya dan  menggerogoti pikiran dan hati…


Semuanya Engkau atur sedemikian rupa agar kami senantiasa belajar… ketika cinta telah jatuh, maka hati tetap harus terjaga.
Istikharah Kau anjurkan… jika “tidak”, maka hati harus senantiasa terjaga, begitu jika “iya”, hati juga harus terjaga…

Pengalaman memang guru yang terbaik. Tapi terkadang pengalaman belum punya metode yang tepat untuk membuat kita belajar. Satu kali jatuh cinta dan salah sasaran, kedua kalinya juga sama, ketiga kali lagi-lagi sama… (Pengalaman pribadi, hahaha)…
And again, Engkau kuatkan kami dengan cara itu… mengajari kami dengan banyaknya persoalan mengenai hati…

Aku jadi ingat lirik lagu ini, “For the rest of my life, I’ll be with you…I’ll stay by your side, honest and true, Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you…” because the song is for the wife, I agree that the word “Love” is used properly…
Allah,


Dear Allah semoga kisahku juga orang-orang sekelilingku akan baik ke depannya. Amiin…
Dan permintaan khususku, buat orang-orang tersayang disekililingku yang sedang jatuh hati, mudah-mudahan Kau limpahkan tameng yang kokoh untuk menjaga hati mereka… Allah, berikan petunjuk bagi mereka yang berniat baik dan mudahkan langkahnya… dan limpahkan kasih sayang dihati dan lingkungan kami. Amiin.


Love Me,

Ummi ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar