Aku kebingungan. Sebenarnya aku bingung atau memang pengen tahu? Entahlaah, sampai aku heran dengan diriku sendiri. Selama 25 tahun hidupku, sudah berkali-kali kulihat peristiwa ini. Jadi daripada aku menyimpan kebingungan atau panasaran, aku berinisiatif menanyakan ini pada Laila.
"La, lucu dech...", kataku tiba-tiba saat menemaninya menulis di Taman Putroe Phang. Dia menulis, aku sibuk potret sana-sini. Nah, saat itulaah, aku melihat fenomena itu lagi.
"Apanya yang lucu", jawab Laila yang memang sedang sibuk menulis di blognya.
"Anak-anak kecil kesukaannya hampir serupa semua yaa?", Laila yang sedar tadi tak memalingkan wajahnya dari layar laptop, sekarang melihat kearahku.
"Maksud?"
"Hmm...gini, aku sering banget liat anak-anak kecil ngupil..."
"Haha, kalau ngupil kan memang hobi kamu juga...", potong Laila sambil kembali menatap layar laptopnya.
"Ih...Laila, memang kamunya gak hobi? kalau gak dibersihin bisa sampai keluar, bisa hilang kecantikan kita..."
kami cekikikan sedikit membayangkan (jangan diikuti, jorok siyh).
"Trus initinya? Apanya yang membingungkan?", sambung Laila.
"Makanya dengerin dulu... gini, mereka ngupil, terus bukannya merasa jijik dan langsung dibuang tuch upilnya, tapi malah ditatap lama-lama dan tiba-tiba...", aku berhenti sejenak. Sedetik, dua detik, lima detik... Ih, Laila masih sibuk juga dengan layar laptopnya. Aku tetap bertahan. Sampai detik ke sepuluh, dia melihat kearahku dengan ekspresi penasaran.
"Tiba-tiba...", tanyanya dan aku tersenyum menang akan kesabaranku menarik perhatiannya lagi.
"Tiba-tiba dimasukin mulut, dan dinikmati...."
"Iiiih... Aliya, jorok ah!", ucap Laila sambil mencubit lenganku.
"Ih, beneran La, makanya itu yang membuatku bingung. Hmm...penasaran."
"Trus? ngapain juga kamu penasaran? namanya juga anak-anak..."
"Iya...masalahnya udah beberapa kasus yang kulihat contohnya yang ini...", kuperlihatkan foto-foto yang sudah kuambil. Laila tersenyum.
"Masalahnya selesai "mencicipi" that stuff, wajah mereka tanpa ekspresi gitu. Enak apa manis atau rasa coklat kali yaa?", ucapku dengan wajah sangat-sangat penasaran, hingga membuat Laila mencubitku lagi.
"Eh... jangan macam-macam ya! wajahmu itu menyiratkan sesuatu..."
"Menyiratkan apa? aku beneran penasaran..."
"Nah, itu dia... Penasaran kamu itu terkadang bahaya, jangan-jangan kamu pengen nyoba juga..."
"Hhehe..."
"Denger yaa, gak semua hal itu harus dibuktikan. Persoalan ini memang sudah jadi fenomena dalam cerita anak-anak, kalaupun orang tuanya tau, pasti dilarang abis-abisan, masalahnya terkadang itu diluar perhatian orang tua ... Nah, in short! kalau itu aja dilarang didunia anak kecil, jangan berpikir untuk mencobanya. Ok!"
"Hehe..."
"Jangan senyum-senyum misterius gitu... cantik-cantik tapi hobi ngerasa upil, iiiih...cowok mana yang mau sama kamu..."
Aku cekikikan. Laila serius amat siyh, mana mungkin aku seekstrem itu siyh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar