Pagi ini cuaca terasa nyaman di kulitku
yang notabenenya seorang manusia yang datang jauh-jauh dari negeri tropis
Indonesia. Before we go to the main topic of my writing today, let me describe
you guys about the unpredictable weather in Melbourne. That’s so surprising,
exciting as well as confusing.
Dua hari telah berlalu lagi dan kini cuaca
berubah lagi. Hari ini cuaca lebih
baik dan ramah, taka da panas menyengat dan belum ada dingin mengikat. Tapi
kurasa belum tentu...seperti kata Toula (my mom in Victoria).
”The weather in Melbourne is unpredictable.
Really! The weather forecast says, it might not rain today but always bring
your umbrella with you, oke?”, dan aku hanya mengangguk patuh malam itu ketika
hujan turun sejadi-jadinya.
Oke, cukup sudah pembukaan kisah hari ini
(ka leupah panyang muqaddimah, hehe).
Aku melangkah santai keluar dari rumah dan
menuju station tram no. 74 di Burwood Highway sekitar 15 menit by walk. Toula
menawarkan tumpangan, namun kukira masih terlalu pagi untuk buru-buru ke kampus
dan hari ini rencananya aku ingin mencari object baru untuk hobi
potret-potretku. Kukeluarkan kamera andalanku, Sony Cyber-shot DCS-W560
(yaa…cukuplah membantuku merealisasi hobiku, maklum aku belum punya uang cukup
meraih DSLR yang harganya diatas 5jutaan itu). Sementara, foto yang mendominasi
hanya tanaman dan bunga-bunga, hehe… setidaknya membantuku dalam mengatur
micro, tone atau light.
Ketika akhirnya aku berjalan keluar pagar
rumah, kuperhatikan jalanan lebih ramai dari biasanya. Yaap… ini saatnya
anak-anak sekolah. Mobil-mobil mulai padat dilorong rumahku itu, ibu dan
anak-anak kecilnya berjalan keluar mobil dan menuju sekolah yang memang hanya
beberapa meter dari rumahku itu. Asik juga melihat pemandangan ini. Dan yang
lebih menarik perhatianku, ketika akhirnya aku berada hampir didepan gerbang
sekolah, kulihat ada seseorang berbaju kuning menyala seperti rain coat sedang
duduk di sebuah kursi seberang gerbang sekolah. Di depannya ada sebuah pamphlet
bertuliskan, “Children Crossing”. Ketika
ada seseorang atau rombongan anak-anak, atau oranrtua dan anak-anaknya atau
bahkan hanya orang biasa yang ingin menyeberang, seseorang itu bangun dan
dengan sebuah kayu ditangannya dan bersimbolkan “STOP”, dia bangkit menuju
kearah jalan hingga mobil yang mengarah kearah jalan itu berhenti dan memberi
kesempatan untuk yang lain menyeberang.
Langkahku agak sedikit memelan dan
kuabadikan moment itu. Sesuatu yang juga membuatku tertarik, seseorang itu
adalah seorang lelaki paruh baya. Dia mengenal seluruh anak-anak dan senantiasa
mengucap selamat pagi dan menebar senyum.
Di gerbang depan hal
yang sama juga terjadi. Seorang lelaki dengan usia yang sama juga melakukan hal
yang serupa. Tepat di sign, ”Look, See and Care”, dia membantuku menyeberang
dengan mengarahkan tanda ”STOP” ditangannya kearah mobil-mobil. Namun, jangan
berharap kejadian ini akan terulang diwaktu yang lain, hanya disaat jam masuk
sekolah dan pulang sekolah semua ini terjadi.
nice! Have a good day always in Victoria!
BalasHapuskeep writing! :) Salam kenal kak