Kamis, 01 Maret 2012

Suara Mamak, Teguran Allah di Sebuah Subuh di Vermont.


Minggu, 26 February 2012


Suara Mamak, Teguran Allah di Sebuah Subuh di Vermont.

Hari kedua…

Malam itu aku berencana tidur cepat, internet akses pun belum ada, jadi ku manfaatkan waktu untuk segera tidur. Dengan perjalanan yang cukup jauh, aku tahu tubuhku masih menginginkan waktu istirahat. Kuturunkan tirai penutup jendela hingga menutup semua. Dan aku pun terlelap. Aku sangat sadar kalau alarm sudah sejak semalam tersetel.

Pagi itu, aku begitu terlelap, hingga ketika alarm berbunyi bertanda waktu shalat subuh datang, aku dengan setengah sadar mematikannya. Namun, 10 menit kemudian alarm itu kembali berbunyi dan kulihat sekeliling semuanya terlihat masih gelap. Udara yang lumayan dingin membuatku tergoda untuk kembali tidur, hingga aku tiba-tiba aku mendengar…

“Ummi, beudoh neuk, seumayang suboh[*]!”,

Aku langsung terduduk dari tidurku. Itu panggilan mamak ketika sering kali membangunkanku untuk shalat subuh. Oh…I miss my mom (dan mulailah suasana sendu menyerangku, finally I’ve got homesickness L ). Namun semuanya tak berakhir disitu, aku mulai mendengar suara-suara langkah kaki dari luar kamar dan burung-burung mulai berkicau. Jangan-jangan…

Kulangkahkan kaki dengan terburu-buru menuju jendela kamar dan menarik tirai. Dan betapa terkejutnya aku melihat sinar matahari yang sudah kian terang. Aku bergegas keluar kamar dan mengambil whudu, kemudian buru-buru shalat subuh. Ternyata perkiraank bahwa hari masih sangat gelap hanya karena tirai jendela menutup semua dan aku berjanji dalam hati, tidak  akan melakukannya lagi.

Ah… Allah memang punya banyak cara yang unik untuk mengingatkan hambaNya. Suara mamakku yang memanggilku pagi itu telah menjadi instrumenNya untuk mencolekku dan mengingatku tentang kewajiban lima waktu.
















                             


[*] Beudoh neuk, seumayang suboh= wake up/bangun nak, shalat subuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar