Senin, 26 September 2011

Surat Untuk Allah - Aku Prihatin...


Apa begitu out of date nya kami yang tak mau menjalin hubungan itu,
Apa begitu tertinggalnya pergaulan kami jika tak punya kekasih,
Sekuat apa siyh garansi orang-orang akan sosok kekasih itu agar bisa menjadi pasangan masa depan...

Dear Allah,
Mungkin suratku kali ini terlalu kejam dan asal-asalan... tapi inilah ungkapan hatiku dan beberapa orang diluar sana yang memiliki pemikiran sama...
Apa berdosa kalau kami masih lajang diusia begini…
Apa kami juga salah jika kami tak punya kekasih di zaman modern ini…
Apa kami keliru jika kami memilih yang terbaik untuk masa depan kami…

Tuhan,
Mungkin mereka hanya ingin melihat kebahagian untuk kami…
Tapi terkadang caranya bagi kami sedikit berlebihan…
Hanya Engkau kan yang paling tau yang terbaik bagi kami…
Apa itu, dimana kah, dengan siapakah kelak dan kapan waktunya…
Tak ada yang tahu, hanya Engkau…
Maka kami hanya memohon diberi keyakinan yang kuat akan itu, jangan terpengaruh dengan pikiran-pikiran yang sudah terlanjur terpengaruh dengan moderenisasi… Yang menilai pasangan masa depan hanya dari hubungan yang faktanya Engkau tak halalkan...

Rabb,
Terkadang kami juga heran, sangat heran dengan pemikiran orang sekarang…
Pasangan penting, sulit menikah jika tak punya kekasih…
Apa mereka sadar, jika Engkau tak berkehendak, segala hubungan yang sudah terjalin bertahun-tahun pun akan kandas begitu saja…

Hubungan pernikahan saja bisa diujung tanduk dan benar-benar jatuh dari tanduknya jika Engkau mengatakan “iya”, apalagi hanya sekedar hubungan yang tak diikat secara sah…
Dan kenapa juga seseorang harus memaksa seseorang yang dianggap kekasihnya untuk pergi bersamanya, dikenalkan dengan teman-temannya sebagai kekasih, keluar malam minggu, dan melakukan hal lainnya yang biasa dilakukan pasangan-pasangan itu. Namun aku hanya bisa heran dan ternganga jika semua itu ditolak hanya karena alasan prinsip keluarga, seseorang itu mengatakan bahwa keluarga itu terlalu kaku… What??
Dan berakhirlah hubungan asmara itu hanya karena si lelaki tak tahan dengan prinsip keluarga si gadis yang menurutku baik tapi menurutnya KAKU...

Ini juga pengaruh moderenisasi…kami prihatin.

Kami bukannya tak menganggap penting hubungan pra-nikah… akan sangat penting mengenal pribadi masing-masing ketika memang sudah berkomitmen kearah yang lebih baik, tapi apa mesti harus dengan pacaran? Is it a must? I don’t think so…

Allah,
Diluar sana juga banyak mereka-mereka yang mempunyai hubungan itu, mengenal lebih dalam…tapi terkadang ketika Engkau mengatakan, “Tidak, bukan dia!”, semuanya juga harus berakhir. Dan itu terkadang bukannya tidak meninggalkan bekas… kadang begitu berbekas bagi kami perempuan...

Surat ini aku layangkan karena aku benar-benar jenuh dengan komentar sekeliling yang terkadang orang-orang terdekat tentang betapa pentingnya punya pasangan agar ke depan mudah berjodoh (Hah?? Aku masih tak habis pikir...).

Malah ketika jawaban yang diberikan seperti, “Belum ada lagi...” atau “Enggak ada pacar!”, semuanya tak percaya. Seolah-olah dizaman modern ini semua harus berpasangan.

God, Apa salah jika kami ingin indah pada waktunya dengan seseorang yang memang bisa mendesirkan hati diperjumpaan pertama dan tak perlu banyak waktu dan kata mengenalnya? Terlalu muluk ^_^

Allah, intinya diriMu yang paling tahu segalanya... mohon bimbingan dan kesabaran...



I love You, Allah

Me ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar