Apa begitu out of date nya kami yang tak mau
menjalin hubungan itu,
Apa begitu
tertinggalnya pergaulan kami jika tak punya kekasih,
Sekuat apa siyh
garansi orang-orang akan sosok kekasih itu agar bisa menjadi pasangan masa
depan...
Dear Allah,
Mungkin suratku
kali ini terlalu kejam dan asal-asalan... tapi inilah ungkapan hatiku dan
beberapa orang diluar sana yang memiliki pemikiran sama...
Apa berdosa kalau kami masih lajang diusia begini…
Apa kami juga salah jika kami tak punya kekasih di zaman modern ini…
Apa kami keliru jika kami memilih yang terbaik untuk
masa depan kami…
Tuhan,
Mungkin mereka hanya ingin melihat kebahagian untuk
kami…
Tapi terkadang caranya bagi kami sedikit berlebihan…
Hanya Engkau kan yang paling tau yang terbaik bagi
kami…
Apa itu, dimana kah, dengan siapakah kelak dan kapan
waktunya…
Tak ada yang tahu, hanya Engkau…
Maka kami hanya memohon diberi keyakinan yang kuat
akan itu, jangan terpengaruh dengan pikiran-pikiran yang sudah terlanjur
terpengaruh dengan moderenisasi…
Yang menilai pasangan masa depan hanya dari hubungan yang faktanya Engkau tak
halalkan...
Rabb,
Terkadang kami juga heran, sangat heran dengan
pemikiran orang sekarang…
Pasangan penting, sulit menikah jika tak punya
kekasih…
Apa mereka sadar, jika Engkau tak berkehendak, segala
hubungan yang sudah terjalin bertahun-tahun pun akan kandas begitu saja…
Hubungan pernikahan saja bisa diujung tanduk dan
benar-benar jatuh dari tanduknya jika Engkau mengatakan “iya”, apalagi hanya
sekedar hubungan yang tak diikat secara sah…
Dan kenapa juga seseorang harus memaksa seseorang yang
dianggap kekasihnya untuk pergi bersamanya, dikenalkan dengan teman-temannya
sebagai kekasih, keluar malam minggu, dan melakukan hal
lainnya yang biasa dilakukan
pasangan-pasangan itu. Namun aku
hanya bisa heran
dan ternganga jika semua itu ditolak hanya karena alasan prinsip
keluarga, seseorang itu mengatakan bahwa keluarga itu terlalu kaku… What??
Dan berakhirlah
hubungan asmara itu hanya karena si lelaki tak tahan dengan prinsip keluarga si
gadis yang menurutku baik tapi menurutnya KAKU...
Ini juga pengaruh moderenisasi…kami prihatin.
Kami bukannya tak menganggap penting hubungan pra-nikah…
akan sangat penting mengenal pribadi masing-masing ketika memang sudah
berkomitmen kearah yang lebih baik, tapi apa mesti harus dengan pacaran? Is it
a must? I don’t think so…
Allah,
Diluar sana juga banyak mereka-mereka yang mempunyai hubungan itu,
mengenal lebih dalam…tapi terkadang ketika Engkau mengatakan, “Tidak, bukan
dia!”, semuanya juga harus berakhir. Dan itu terkadang bukannya tidak
meninggalkan bekas… kadang
begitu berbekas bagi kami perempuan...
Surat ini aku
layangkan karena aku benar-benar jenuh dengan komentar sekeliling yang
terkadang orang-orang terdekat tentang betapa pentingnya punya pasangan agar ke
depan mudah berjodoh (Hah?? Aku masih tak habis pikir...).
Malah ketika
jawaban yang diberikan seperti, “Belum ada lagi...” atau “Enggak ada pacar!”,
semuanya tak percaya. Seolah-olah dizaman modern ini semua harus berpasangan.
God, Apa salah
jika kami ingin indah pada waktunya dengan seseorang yang memang bisa
mendesirkan hati diperjumpaan pertama dan tak perlu banyak waktu dan kata
mengenalnya? Terlalu muluk ^_^
Allah, intinya
diriMu yang paling tahu segalanya... mohon bimbingan dan kesabaran...
I love You, Allah
Me ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar