Minggu, 18 September 2011

Surat Untuk Allah- Kisah Cinta



Dear Allah…
It’s been a long time after my last letter…

Sebenarnya kangen sekali ingin menulis lagi untukMu Rabb, tapi keadaanku yang terkadang begitu bersemangat kemudian tiba-tiba malas jadi kendala utama (ck..ck..sikap ini lah yang 
masih kuanggap sangat jelek, mohon bantuannya agar segera mengubahnya).

Sebenarnya lagi, ada beberapa ide yang sudah Engkau lintaskan dikepalaku ini. Tapi semua hilang seiring waktu karena aku tidak buru-buru merealisasikannya dalam bentuk tulisan. Padahal dalam sebuah tulisan, aku pernah membaca, “Selintas ide mampir di kepala. Ini harus cepat direalisasikan, pikirnya, karena ide adalah salah satu makhluk bandel yang cuma mmpir sebentar di ruang pikiran lantas menghilang tanpa jejak, tanpa meninggalkan kartu nama atau nomor telpon”. And I am absolutely with the article. Ide memang anugerahMu yang spektakuler. Ide tak jarang mengubah hidup seseorang, tapi begitulah adanya, ide terkadang malas berlama-lama nempel di lintasan pikiran kita. Ide salah satu hal yang betul-betul ingin diperhatikan dengan segera direalisasikan, otherwise, ide memilih lenyap tanpa jejak kaki yang bisa dilacak. Dan sekarang aku betul-betul menyadarinya. Tetapi tetap saja, terkadang suatu ide memang bukan rejekiku. Hanya, aku tetap bersyukur Engkau melintaskannya dipikiranku, setidaknya walaupun seseorang yang lain yang merealisasikannya, aku hanya bisa berucap dalam hati, “Hmm…dulu juga sempat kepikiran seperti itu”, heheheheee (sering terjadi dalm kehidupan sehari-hari).

Dear Rabb Yang Maha Pengasih…

Semua tahu Engkau tak pernah pilih kasih…
Kisah cinta…itulah ideku hari ini…
Berbicara masalah cinta mungkin sangat umum dan indah (tentu), tapi terkadang juga menyakitkan (tentu juga). Cinta itu cinta kepada Tuhan, cinta keluarga, cinta pada pasangan, cinta sesame dan sebagainya. Hmm…kalau tidak ada cinta dan kasih saying, entah apa jadinya dunia ini (Tuhan, dunia yang Engkau limpahkan cinta begitu besar ini saja bisa terjadi pertikaian dimana-dimana, apalagi jika kami tak mengenal rasa itu, aku merinding
membayangkannya).

Tapi kali ini aku hanya bercerita tentang cinta yang kau lukiskan dihati seorang lelaki dan lawan jenisnya.

Rabb, jika berbicara cinta, kuat hubungannya dengan hati. Dan siapa mengira ketika hati menempel erat di tubuh kami ini, tapi kami bukan pemiliknya dan bukan juga penentu arahnya. Dirimu lah yang punya kuasa besar akannya, jadi tak ada pilihan bagi kami.
Kata orang, dari mata turun ke hati. Itu memang benar. Tapi ketika mengatakan, “Iya, she’s the one!”. Hati kemudian menunggu aba-aba dariMu.

Dear Allah…

Kisah cinta itu menarik. Apapun tentang cinta antara pasangan menjadi daya tarik dalam segala hal. Semua orang pasti memperhatikan, semua sinema-sinema walaupun bertema kan perang atau politik, akan lebih indah jika diselipkan kisah cinta disana. Dan itu lah kunci dari para penulis-penulis cerita.

Terlalu banyak kisah cinta yang dibukukan dan tak jarang difilemkan, dan juga lebih banyak kisah cinta yang tak tersentuh media. Kisah cinta Adam dan Hawa, kisah dramatis Romeo dan Juliet dan sebagainya. Dalam kehidupanku saja aku memperhatikan banyak sekali kisah cinta itu dengan ending yang berbeda-beda.

Kisah cinta klasik antara pemuda kaya dan gadis miskin (jarang terjadi masa sekarang, biasanya kisah cinta setara pemuda kaya dan gadis kaya juga). Kisah cinta si cantik dan si biasa-biasa saja (kalau dulu kisah the beauty and the beast), sudah jarang terjadi juga karena sekarang lebih seringnya kisah cinta sicantik dan si tampan.

Seperti kisah Nabi Luth as dulu, sekarang telah menjadi sangat popular kisah cinta terlarang antara sesame jenis (ck..ck..in sangat membuat prihatin).

Tak ada salahnya jika cinta itu juga Engkau limpahkan dihati seorang pemuda belia kepada seorang wanita dewasa. Itu biasa, tapi itu menjadi luar biasa ketika manusia menyalahgunakan itu. Tren.

Tuhan, ada satu kisah cinta yang menarik perhatianku dan aku hanya bisa geleng-geleng dan mengelus dadaku ketika kisah cinta seorang gadis Islam dengan seorang pemuda Nasrani. Ketika menyadari rasa yang Engkau limpahkan dihatinya bukan pada seseorang yang sama keyakinan dengannya, tapi malah kepada seorang pemuda Nasrani yang taat beribadah, dia menangis. Tapi dibalik itu semua, Engkau limpahkan kekuatan iman baginya. Semakin dia meyadari cintanya itu, semakin dia melangkah dekat denganMu, karena Engkau ajarkan bahwa keyakinan bukan untuk digadaikan hanya karena cinta dunia.

Kisah lainnya yang sangat menguras emosiku adalah ketika rasa cinta yang seharusnya sangat indah itu Engkau pahatkan dihati seorang gadis dan seorang lelaki yang sudah tak sendiri (lelaki yang sudah berkeluarga, punya istri yang cantik dan baik juga anak yang lucu). Cinta adalah kebiasaan. Mungkin itu benar adanya. Ketika sudah tidak ada jarak pembicaraan antara keduanya, rasa itu bisa muncul. Ketika semua hal tentang keduanya melebur dalam diri masing-masing, rasa itu makin besar. Mungkin yang paling berdoa, ketika tak ada jarak lagi antara keduanya, rasa itu main menjadi-jadi. Perasaan yang begitu besar yang diperoleh si gadis ketika pertama kali dia jatuh cinta ternyata juga sama dirasakan si lelaki, rasa yang di milikinya sekarang baru pertama kali dirasakannya (kepada gadis itu dia betul-betul merasakan jatuh hati, bahkan rasa kepada istrinya tak ada sepersekian dari rasa itu). Ya Rabb, keduanya harus menghadapi kenyataan ketika si lelaki harus kembali kepada keluarganya. Aku hanya bisa terpana, ketika si gadis berusaha keras memedam rasanya, maka perjuangannya akan seketika runtuh hanya oleh satu tatapan itu lagi. Entahlah. Dirimu yang paling tahu jawabannya. Semua pasti akan ada jalan karena semua punya ending.


Dear Allah…

Masih banyak kisah cinta diluar sana. Tak akan cukup goresan pena kami manusia menandingi goresan penaMu yang maha sempurna. Tiap detik akan terurai kisah cinta yang baru olehMu.
Aku hanya memohon dilimpahkan kisah cinta yang baik. Amin.

Sebenarnya tak ingin kuhentikan dulu tulisan ini, tapi jam menunjukkan jam 8 tepat dan itu tandanya aku hanya punya 30 menit untuk bersiap-siap beraktifitas kembali. Bertemu orang-orang baru merupakan hal yang paling kusukai tapi sekaligus kucemaskan.

I love you, Allah.




1 komentar: