Dear Allah…
It’s been a long time after my last letter…
Sebenarnya kangen sekali ingin menulis lagi
untukMu Rabb, tapi keadaanku yang terkadang begitu bersemangat kemudian
tiba-tiba malas jadi kendala utama (ck..ck..sikap ini lah yang
masih kuanggap
sangat jelek, mohon bantuannya agar segera mengubahnya).
Sebenarnya lagi, ada beberapa ide yang sudah
Engkau lintaskan dikepalaku ini. Tapi semua hilang seiring waktu karena aku
tidak buru-buru merealisasikannya dalam bentuk tulisan. Padahal dalam sebuah tulisan, aku pernah membaca, “Selintas
ide mampir di kepala. Ini harus cepat direalisasikan, pikirnya, karena ide
adalah salah satu makhluk bandel yang cuma mmpir sebentar di ruang pikiran
lantas menghilang tanpa jejak, tanpa meninggalkan kartu nama atau nomor
telpon”. And I am absolutely with the article. Ide memang anugerahMu yang
spektakuler. Ide tak jarang mengubah hidup seseorang, tapi begitulah adanya,
ide terkadang malas berlama-lama nempel di lintasan pikiran kita. Ide salah satu
hal yang betul-betul ingin diperhatikan dengan segera direalisasikan,
otherwise, ide memilih lenyap tanpa jejak kaki yang bisa dilacak. Dan sekarang
aku betul-betul menyadarinya. Tetapi tetap saja, terkadang suatu ide memang
bukan rejekiku. Hanya, aku tetap bersyukur Engkau melintaskannya dipikiranku,
setidaknya walaupun seseorang yang lain yang merealisasikannya, aku hanya bisa
berucap dalam hati, “Hmm…dulu juga sempat kepikiran seperti itu”, heheheheee
(sering terjadi dalm kehidupan sehari-hari).
Dear Rabb Yang Maha Pengasih…
Semua tahu Engkau tak pernah pilih
kasih…
Kisah cinta…itulah ideku hari ini…
Berbicara masalah cinta mungkin
sangat umum dan indah (tentu), tapi terkadang juga menyakitkan (tentu juga).
Cinta itu cinta kepada Tuhan, cinta keluarga, cinta pada pasangan, cinta sesame
dan sebagainya. Hmm…kalau tidak ada cinta dan kasih saying, entah apa jadinya
dunia ini (Tuhan, dunia yang Engkau limpahkan cinta begitu besar ini saja bisa
terjadi pertikaian dimana-dimana, apalagi jika kami tak mengenal rasa itu, aku
merinding
membayangkannya).
Tapi kali ini aku hanya bercerita
tentang cinta yang kau lukiskan dihati seorang lelaki dan lawan jenisnya.
Rabb, jika berbicara cinta, kuat
hubungannya dengan hati. Dan siapa mengira ketika hati menempel erat di tubuh
kami ini, tapi kami bukan pemiliknya dan bukan juga penentu arahnya. Dirimu lah
yang punya kuasa besar akannya, jadi tak ada pilihan bagi kami.
Kata orang, dari mata turun ke hati.
Itu memang benar. Tapi ketika mengatakan, “Iya, she’s the one!”. Hati kemudian
menunggu aba-aba dariMu.
Dear Allah…
Kisah cinta itu menarik. Apapun
tentang cinta antara pasangan menjadi daya tarik dalam segala hal. Semua orang
pasti memperhatikan, semua sinema-sinema walaupun bertema kan perang atau
politik, akan lebih indah jika diselipkan kisah cinta disana. Dan itu lah kunci
dari para penulis-penulis cerita.
Terlalu banyak kisah cinta yang
dibukukan dan tak jarang difilemkan, dan juga lebih banyak kisah cinta yang tak
tersentuh media. Kisah cinta Adam dan Hawa, kisah dramatis Romeo dan Juliet dan
sebagainya. Dalam kehidupanku saja aku memperhatikan banyak sekali kisah cinta
itu dengan ending yang berbeda-beda.
Kisah cinta klasik antara pemuda
kaya dan gadis miskin (jarang terjadi masa sekarang, biasanya kisah cinta setara
pemuda kaya dan gadis kaya juga). Kisah cinta si cantik dan si biasa-biasa saja
(kalau dulu kisah the beauty and the beast), sudah jarang terjadi juga karena
sekarang lebih seringnya kisah cinta sicantik dan si tampan.
Seperti kisah Nabi Luth as dulu,
sekarang telah menjadi sangat popular kisah cinta terlarang antara sesame jenis
(ck..ck..in sangat membuat prihatin).
Tak ada salahnya jika cinta itu juga
Engkau limpahkan dihati seorang pemuda belia kepada seorang wanita dewasa. Itu
biasa, tapi itu menjadi luar biasa ketika manusia menyalahgunakan itu. Tren.
Tuhan, ada satu kisah cinta yang
menarik perhatianku dan aku hanya bisa geleng-geleng dan mengelus dadaku ketika
kisah cinta seorang gadis Islam dengan seorang pemuda Nasrani. Ketika menyadari
rasa yang Engkau limpahkan dihatinya bukan pada seseorang yang sama keyakinan
dengannya, tapi malah kepada seorang pemuda Nasrani yang taat beribadah, dia
menangis. Tapi dibalik itu semua, Engkau limpahkan kekuatan iman baginya.
Semakin dia meyadari cintanya itu, semakin dia melangkah dekat denganMu, karena
Engkau ajarkan bahwa keyakinan bukan untuk digadaikan hanya karena cinta dunia.
Kisah lainnya yang sangat menguras
emosiku adalah ketika rasa cinta yang seharusnya sangat indah itu Engkau
pahatkan dihati seorang gadis dan seorang lelaki yang sudah tak sendiri (lelaki
yang sudah berkeluarga, punya istri yang cantik dan baik juga anak yang lucu).
Cinta adalah kebiasaan. Mungkin itu benar adanya. Ketika sudah tidak ada jarak
pembicaraan antara keduanya, rasa itu bisa muncul. Ketika semua hal tentang
keduanya melebur dalam diri masing-masing, rasa itu makin besar. Mungkin yang
paling berdoa, ketika tak ada jarak lagi antara keduanya, rasa itu main
menjadi-jadi. Perasaan yang begitu besar yang diperoleh si gadis ketika pertama
kali dia jatuh cinta ternyata juga sama dirasakan si lelaki, rasa yang di
milikinya sekarang baru pertama kali dirasakannya (kepada gadis itu dia
betul-betul merasakan jatuh hati, bahkan rasa kepada istrinya tak ada
sepersekian dari rasa itu). Ya Rabb, keduanya harus menghadapi kenyataan ketika
si lelaki harus kembali kepada keluarganya. Aku hanya bisa terpana, ketika si
gadis berusaha keras memedam rasanya, maka perjuangannya akan seketika runtuh
hanya oleh satu tatapan itu lagi. Entahlah. Dirimu yang paling tahu jawabannya.
Semua pasti akan ada jalan karena semua punya ending.
Dear Allah…
Masih banyak kisah cinta diluar
sana. Tak akan cukup goresan pena kami manusia menandingi goresan penaMu yang
maha sempurna. Tiap detik akan terurai kisah cinta yang baru olehMu.
Aku hanya memohon dilimpahkan kisah
cinta yang baik. Amin.
Sebenarnya tak ingin kuhentikan dulu
tulisan ini, tapi jam menunjukkan jam 8 tepat dan itu tandanya aku hanya punya
30 menit untuk bersiap-siap beraktifitas kembali. Bertemu orang-orang baru
merupakan hal yang paling kusukai tapi sekaligus kucemaskan.
I love you, Allah.
Nice
BalasHapus